WAHABI DAN BAHAYA YANG ADA DI DALAMNYA
Zein Muchsin Official - Wahhabisme, lebih tepatnya Wahhabisme ataupun Wahhabisme, merupakan sebutan yang oleh sebagian orang dikira selaku" gerakan reformasi agama" dalam Islam.[1] Sebutan ini mulai timbul atas undangan seseorang cendekiawan Muslim abad kedelapan belas bernama Muhammad ibn Abd al- Wahhab dari Najd, Arab Saudi.
Pendukung sekte ini yakin kalau gerakan mereka merupakan" gerakan reformasi" Islam buat kembali ke" tauhid murni", kembali ke ajaran Islam yang benar cuma bersumber pada Al- Quran serta Hadits, leluasa dari seluruh" kotoran" semacam aplikasi penawaran. Ah, umpan serta takhayul. Sedangkan itu, para penentang ajaran ini menggambarkan Wahhabisme selaku" gerakan sektarian menyimpang"," sekte tercela" serta distorsi ajaran Islam.
Panggilan utama merupakan keseragaman. Ibnu Abd al- Wahhab dipengaruhi oleh tulisan- tulisan Ibnu Taimiyah serta mempertanyakan pengertian Islam bersumber pada Al- Quran serta hadits. Ini menargetkan" kemerosotan moral serta kelemahan politik" di Semenanjung Arab, mengutuk penyembahan berhala, pengudusan, serta pemujaan kuburan orang- orang saleh, serta melarang membuat kuburan tempat ibadah.
Bagi seseorang penulis Saudi, Abd al- Aziz Qassem serta lain- lain, mereka menyebut nama panggilan Ibn Abd al- Wahhab“ Wahhabi.” Itu merupakan Kekaisaran Ottoman, setelah itu Inggris mengadopsinya serta memakainya di Timur Tengah.
Pemeluk Wahhabi ataupun Wahhabi tidak menggemari sebutan sebagian kelompok ini memanggil mereka serta menolak buat mencantumkan nama orang, tercantum memakai nama seorang buat menyebut sekte mereka. Mereka menyebut diri mereka Salafi serta gerakan mereka merupakan Salafi.
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz mengatakan:“ Jalinan( Wahabi) tidak cocok dengan kaidah bahasa Arab, walaupun wajib terdapat uraian baru yang di informasikan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam wujud pernyataannya. Muhammadiyah, sebab yang mengemban serta melaksanakan seruan itu merupakan Muhammad, bukan bapaknya, Abd al- Wahhab.
Sebutan" Wahhabi" serta" Salafi"( dan para pakar hadits, ialah pakar hadits) kerap digunakan secara bergantian, namun Wahhabi pula diucap selaku" kecenderungan tertentu dalam Salafisme", yang dikira ultra- konservatif. Sunni yang bertujuan buat menyucikan ajaran Islam dari ajaran ataupun aplikasi sesat semacam: kemusyrikan, ilmu gelap, kemusyrikan, bidah, serta takhayul.
Gerakan Wahhabi diawali selaku gerakan kebangkitan di wilayah terpencil serta kering di Najd. Dengan runtuhnya Kekaisaran Ottoman sehabis Perang Dunia I, dinasti Angkatan laut(AL) Saud jadi pendukung utama Wahhabisme, menyebar ke kota- kota suci Mekah serta Madinah. Sehabis temuan minyak di dekat Teluk Persia pada tahun 1939, Arab Saudi mendapatkan akses ke pemasukan ekspor minyak, yang berkembang sampai miliaran dolar. Duit ini- yang digunakan buat menyebarkan Wahhabisme lewat novel, media, sekolah, universitas, masjid, beasiswa, serta pekerjaan buat jurnalis, akademisi, serta cendekiawan Islam- memberi Wahhabisme" posisi kekuasaan yang unggul" di dunia Muslim global.