Kisah Imam Hambali Mendo'akan Gurunya Selama 40 tahun

Tawadhu'nya Seorang Murid Terhadap Guru

 

Betul cerita pak kyai tadi Kalau nanti hebat dan sukses anaknya dibilangnya Siapa? anak siapa bukan murid siapa berbeda dengan seorang ulama besar yang bernama Imam Ahmad Ibnu hambal rahimahullahu Ta'ala beliau begitu bangga kepada gurunya yang bernama Muhammad bin Idris asy-syafi'i  Padahal kalau dilihat dalam berbagai hal dengan tidak bermaksud membandingkan Imam Ahmad bin hambal hafalan Haditsnya itu satu juta hadits terbaik diantara para penghafal hadits lengkap dengan sanad matan dengan hukum sanad hukum matan dan seterusnya satu juta hadits Imam Muhammad bin Idris syafii hafalan Haditsnya antara 400.000 yang di belakang hari nanti Imam Ahmad bin hambal mendirikan mazhab fikih yang dikenal dengan mazhab Hambali yang hari ini banyak dipakai di Iraq dan sekitarnya ketika Sang Guru ini ditanya oleh oleh seorang tentang bagaimana Imam Ahmad bin hambal ada ulama besar wahai Imam Syafi'i namanya Imam Ahmad bin hambal imam Syafi'i dengan kerendahan hatinya mengatakan tidak ada orang alim melainkan hanya Ahmad bin hambal padahal itu muridnya  begitu luar biasanya Imam Imam Syafi'i memuliakan muridnya menghormati kealiman muridnya diantara orang lain tapi ketika Imam Ahmad bin hambal sang murid ditanya tentang Imam Syafi'i Sang Guru bagaimana pendapat Anda wahai Imam Ahmad bin hambal tentang guru Anda yang bernama Muhammad bin Idris assyafii jawaban beliau sederhana seandainya ilmu seluruh ulama diseluruh bumi disatukan tidak akan mampu satupun yang melewati kealiman guruku yang bernama Muhammad bin Idris assyafi'i setelah wafat dalam sebuah kitab Manaqib yang ditulis oleh Imam Baihaqi Imam Baihaqi adalah ulama hadits penulis Kitab mustadrak dalam Manaqib Al Imam Syafi'i beliau menukil ucapan Putra Imam Hambali yang bernama Abdurrahman Ibnu Ahmad Ibnu hambal apa kata beliau Imam Ahmad bin hambal Imam Ahmad Ibnu hambal waqaala imam ibnu hambal rahimahullah ta'ala inni la'ad ullaha lissyafi'i fii sholaatii mundu arba'iinaa sanah aquulu allahummaghfirli waliwalidayya WaliMuhammad bin Idris asy-syafi'i


setelah Imam Syafi'i wafat muridnya yang bernama Imam Ahmad bin hambal berkata aku berdoa kepada Allah 40 Tahun Lamanya setelah salat dan aku berdoa kepada Allah ya Allah Ampuni dosaku ampuni dosa kedua orang tuaku dan ampunilah guruku yang bernama Muhammad bin Idris asy-syafi'i rahimahullahu ta'ala ini menunjukkan apa betapa dibalik kealiman seorang Imam Ahmad bin hambal terletak kelembutan Akhlak Yang Mulia betapa beliau memuliakan dan mengagungkan Sang Guru Karena itulah maka muncul kalimat diantara para santri laulal murabbii maa aroftu rabbii kalau bukan karena Guruku tidak mungkin aku mengenal Allah Tuhanku

Lebih baru Lebih lama